BolaSepak – Agustus mendatang menandai dekade perjalanan Son Heung-min bersama Tottenham Hotspur. Sepuluh tahun sudah penyerang asal Korea Selatan itu menjadi ikon di klub London Utara tersebut. Rekor golnya memang fantastis, namun ironisnya, lemari trofinya masih kosong melompong.
Sejak didatangkan dari Bayer Leverkusen seharga 30 juta Euro pada 28 Agustus 2015, Son menjelma menjadi mesin gol Tottenham. Dari 436 penampilan di semua kompetisi, ia telah mencetak 172 gol. Prestasi tersebut bahkan mengukuhkannya sebagai pemain Asia tersubur di Liga Inggris dengan torehan 126 gol.
Namun, di balik statistik impresif itu tersimpan kisah pahit. Sepanjang kariernya bersama Spurs, Son belum pernah merasakan manisnya mengangkat trofi juara. Posisi runner-up Liga Inggris dan kegagalan di final Liga Champions serta Carabao Cup menjadi catatan kelam dalam perjalanan kariernya. Satu-satunya gelar individu yang pernah diraihnya adalah gelar top skor Liga Inggris.
Kontrak Son bersama Tottenham akan berakhir pada musim panas 2026. Di sisa waktu yang ada, ia masih memiliki peluang untuk mengakhiri puasa gelar bersama timnya. Tottenham saat ini masih berpeluang meraih gelar juara di Liga Eropa dan Carabao Cup. Mampukah Son akhirnya memecahkan kutukan dan membawa pulang trofi pertamanya sebelum kontraknya berakhir? Pertanyaan ini menjadi teka-teki yang menanti jawabannya.
