BolaSepak – Kegagalan Kevin Diks menjadi algojo penalti Timnas Indonesia saat melawan Australia meninggalkan catatan pahit dalam kariernya. Meskipun memiliki rekor impresif dengan 12 gol penalti dari 14 percobaan sepanjang kariernya, eks pemain FC Copenhagen itu harus menelan pil pahit di laga melawan Socceroos Kamis (20/3) malam WIB. Kekalahan telak 5-1 Indonesia semakin menambah rasa kecewa atas peluang emas yang sirna.
Peluang emas tersebut hadir di menit kedelapan, ketika Struick dilanggar dan wasit menunjuk titik putih. Diks, yang dipercaya sebagai algojo, sayang sekali gagal menjalankan tugasnya. Tendangannya yang mengarah ke kanan atas berhasil dihentikan oleh tiang gawang.

Padahal, Diks dikenal sebagai eksekutor penalti handal di level klub bersama FC Copenhagen sejak musim 2023/2024. Data Transfermarkt mencatat konsistensi Diks yang cukup tinggi dalam mencetak gol dari titik putih. Namun, kegagalan di laga melawan Australia menjadi noda kedua dalam catatannya. Kegagalan pertamanya tercatat pada 7 Desember lalu di ajang Oddset Pokalen, meski saat itu FC Copenhagen masih mampu menang 3-1.
Ironisnya, musim 2024/2025 ini Diks justru tampil luar biasa dengan mencetak 10 gol penalti beruntun. Kegagalan di laga melawan Australia menjadi pengingat bahwa bahkan pemain dengan rekor mentereng pun bisa saja gagal dalam tekanan pertandingan internasional. Pertanyaan besar kini muncul, akankah Diks tetap menjadi pilihan utama sebagai algojo penalti Timnas Indonesia ke depannya?