BolaSepak – Juventus membuat keputusan kontroversial jelang akhir musim Serie A. Si Nyonya Tua secara mengejutkan mendepak Thiago Motta dan menunjuk Igor Tudor sebagai pelatih baru. Langkah berani ini menuai kritik dari legenda sepak bola Fabio Capello yang menilai keputusan tersebut sangat berisiko. Penggantian pelatih hanya sembilan laga menjelang akhir musim dinilai Capello sebagai langkah yang berpotensi fatal.
Juventus saat ini berada di posisi kelima klasemen sementara Serie A dengan raihan 52 poin, tertinggal satu angka dari Bologna yang menempati posisi keempat. Kegagalan mengamankan posisi empat besar akan membuat Juventus gagal lolos ke Liga Champions musim depan, sebuah pukulan telak bagi ambisi klub.
"Secara teori, mengganti pelatih hanya sembilan pertandingan sebelum akhir musim, sementara hanya terpaut satu poin dari posisi empat besar, adalah langkah yang berisiko," ujar Capello kepada La Gazzetta dello Sport. Ia menambahkan bahwa keputusan ini diambil karena situasi internal Juventus yang sudah tidak kondusif.
Capello menilai, ketidakharmonisan antara Motta, para pemain, dan bahkan suporter, telah mencapai titik puncak. "Harus ada konteks di balik keputusan ini, dan dari luar, saya melihat kesan bahwa tak ada yang ingin melanjutkan kerja sama dengan Motta. Baik fans maupun tim. Dalam situasi seperti ini, mendengarkan suara dari ruang ganti menjadi hal yang sangat penting," jelasnya.
Meski demikian, Capello mengakui keberanian Tudor yang menerima tantangan besar ini. Namun, pertanyaan besar tetap menggantung: apakah Tudor mampu membawa Juventus bangkit dan mengamankan tiket Liga Champions dalam waktu singkat? Waktu akan menjawabnya.
