Gaji Belum Dibayar Berbulan-bulan, Eks PSIS Semarang Bongkar Borok Klub

BolaSepak – Evandro Brandao, mantan pemain PSIS Semarang asal Angola, membongkar praktik buruk yang dialaminya selama membela klub berjuluk Mahesa Jenar tersebut. Bukan soal performa

Redaksi

Gaji Belum Dibayar Berbulan-bulan, Eks PSIS Semarang Bongkar Borok Klub
COLLABMEDIA.NET ADS 1

BolaSepak – Evandro Brandao, mantan pemain PSIS Semarang asal Angola, membongkar praktik buruk yang dialaminya selama membela klub berjuluk Mahesa Jenar tersebut. Bukan soal performa di lapangan, melainkan masalah gaji yang tak kunjung dibayarkan selama berbulan-bulan. Lewat unggahan di media sosialnya, Brandao berani bersuara lantang atas ketidakadilan yang ia terima.

Pemain berusia 33 tahun ini bergabung dengan PSIS Semarang dari RANS Nusantara FC di Liga 1 musim ini. Selama membela PSIS, ia telah mencatatkan delapan penampilan dengan torehan dua gol dan satu assist. Namun, di balik penampilannya yang cukup baik, tersimpan permasalahan pelik terkait pembayaran gaji. Brandao membantah tudingan indisipliner yang sebelumnya dilontarkan oleh PSIS. Ia menegaskan bahwa tuntutan pembayaran gaji merupakan haknya sebagai pemain profesional.

Gaji Belum Dibayar Berbulan-bulan, Eks PSIS Semarang Bongkar Borok Klub
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

"Jika menuntut pembayaran gaji dan pemenuhan hak-hak saya merupakan tindakan indisipliner, maka ada yang salah," tulis Brandao di Instagram story-nya. Ia menjelaskan bahwa tunggakan gaji mencapai tiga bulan, yakni Desember, Januari, dan Februari. Brandao juga mempertanyakan klaim PSIS soal keterlambatan pembayaran hanya 12 hari.

Lebih lanjut, Brandao mengungkapkan adanya denda 20 persen dari gajinya yang dianggapnya tidak masuk akal karena tidak pernah menerima pemberitahuan resmi dari klub. Ia bahkan telah mengirimkan surat pemberitahuan melalui tim hukumnya kepada PSIS, namun diabaikan.

Sistem pembayaran di PSIS juga menjadi sorotan Brandao. Ia menyoroti sistem pembayaran bonus pertandingan yang dinilai tidak profesional dan hanya berfokus pada pemain yang tampil di lapangan, tanpa memperhatikan kewajiban klub untuk membayar gaji pokok. "Model pembayaran yang diadopsi – bermain dulu baru dibayar – tidak dapat diterima dan tidak profesional," tegasnya.

Brandao juga menyayangkan sikap diam para pemain lain karena takut akan pembalasan. Ia menantang PSIS untuk membuktikan transparansi pembayaran gaji, khususnya untuk bulan Desember, Januari, dan Februari. "Hari ini tanggal 28 Maret. Pembayaran penuh untuk bulan Desember, Januari, dan Februari telah dilakukan kepada semua pemain atau hanya kepada atlet lokal yang gajinya lebih rendah? Jika ada transparansi, saya tantang Anda untuk memberikan bukti," tulisnya. Ia menekankan bahwa keterlambatan gaji selama berbulan-bulan, bukan hanya 12 hari, menjadi alasan utama dirinya angkat bicara. Brandao berharap kasus ini menjadi pembelajaran bagi klub-klub lain agar lebih menghargai hak-hak pemain profesional.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

COLLABMEDIA.NET ADS 1

Related Post

Tinggalkan komentar

COLLABMEDIA.NET ADS 2