BolaSepak – Arsenal membantai PSV Eindhoven dengan skor telak 7-1 pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Kemenangan meyakinkan ini seakan menjadi balasan atas pernyataan kontroversial winger PSV, Ivan Perisic, yang sempat meremehkan The Gunners sebelum pertandingan. Tujuh gol Arsenal dicetak oleh Timber, Nwaneri, Merino, Trossard, Calafiori, dan dua gol dari Odegaard. Dengan keunggulan telak ini, Arsenal praktis sudah mengantongi satu tiket perempat final, bahkan hasil imbang pada leg kedua di kandang sendiri pun sudah cukup untuk meloloskan mereka.
Kekalahan memalukan ini terasa lebih getir bagi Perisic. Beberapa hari sebelum laga, pemain sayap berusia 36 tahun itu dengan lantang menyatakan keyakinan PSV untuk mengalahkan Arsenal. Ia bahkan tak segan-segan menyindir The Gunners, menyebut mereka sebagai tim yang bagus namun selalu kurang sesuatu untuk meraih trofi. "Bagi saya, kami punya peluang bagus untuk mengalahkan mereka. Saya benar-benar percaya tim ini dan secara taktis kami berada di level teratas," tegas Perisic kala itu. "Arsenal adalah tim yang sangat bagus dan banyak pemain muda. Pelatihnya juga bagus, tetapi beberapa tahun terakhir, mereka selalu kekurangan sesuatu untuk melangkah maju dan memenangkan trofi," tambahnya.

Ironisnya, Perisic dinilai turut andil dalam salah satu gol Arsenal. Kegagalannya mengawal Calafiori di sisi lapangan memberikan ruang bagi pemain PSV tersebut untuk mengirim umpan matang kepada Trossard yang sukses menceploskan bola ke gawang. Meskipun telah bermain 29 kali di berbagai kompetisi musim ini dengan torehan tujuh gol dan delapan assist, penampilan Perisic malam itu justru menjadi catatan buruk.
Para pendukung Arsenal pun ramai-ramai menyebut kekalahan PSV sebagai karma atas ucapan Perisic yang dianggap sombong. Apakah ini benar-benar karma? Ataukah hanya kebetulan semata? Yang jelas, kemenangan telak Arsenal menjadi bukti nyata kekuatan Meriam London di panggung Eropa.