BolaSepak – Juventus harus puas berbagi angka dengan Club Brugge setelah bermain imbang tanpa gol di Jan Breydel Stadium, Belgia, Rabu dini hari WIB. Pertandingan matchday ke-7 Liga Champions ini justru mengungkap kelemahan fatal Bianconeri: start yang terlalu lamban dan kurangnya keberanian di lini depan.
Dominasi penguasaan bola tak berbuah manis bagi tim tamu. Statistik pertandingan menunjukkan betapa tumpulnya serangan Juventus, hanya mampu melepaskan lima tembakan sepanjang laga, dengan satu di antaranya tepat sasaran. Paruh pertama bahkan lebih memprihatinkan, hanya satu tembakan yang mampu dilepaskan!
Pelatih Juventus, Thiago Motta, tak bisa menutupi kekecewaannya. Dalam wawancara pasca-pertandingan di situs resmi UEFA, Motta secara blak-blakan menyebut timnya memulai laga dengan terlalu lamban dan hati-hati. "Kami memulai pertandingan terlalu lamban. Kami terlalu hati-hati ketika kami tahu kami harus menyerang sejak awal," tegasnya. Ia menambahkan bahwa gol cepat sangat krusial dan berharap timnya lebih berani di lapangan.
Meskipun mengakui kualitas permainan Club Brugge yang mampu meredam serangan Juventus, Motta tetap menekankan perlunya peningkatan mentalitas bermain timnya. "Tapi itu juga ada hubungannya dengan lawan, yang tidak membiarkan kami memainkan permainan kami. Kami harus beri mereka kredit untuk itu," akunya.
Hasil imbang ini membuat Juventus masih tertahan di peringkat ke-14 klasemen Liga Champions dengan raihan 12 poin dari tujuh pertandingan. Mereka kini tertinggal satu poin dari zona delapan besar, sebuah situasi yang semakin menekan jelang laga-laga selanjutnya. Mampukah Juventus bangkit dari keterpurukan ini? Pertanyaan ini kini menjadi tantangan besar bagi Motta dan anak asuhnya.
