BolaSepak – Marcus Rashford resmi dilepas Manchester United ke Aston Villa hingga akhir musim. Keputusan mengejutkan ini diungkap manajer Setan Merah, Ruben Amorim, yang menyatakan ketidakcocokan sang pemain dengan skema taktiknya. Sejak Amorim menukangi MU November lalu, Rashford hanya bermain enam kali di semua kompetisi. Meskipun sempat mencetak tiga gol di Liga Primer Inggris, performanya meredup dalam tujuh pekan terakhir, hingga akhirnya ia dicoret dari skuad. Laga melawan Viktoria Plzen di Liga Europa pada 12 Desember menjadi penampilan terakhirnya bersama klub. Dalam 12 pertandingan berikutnya, ia hanya sekali masuk skuad, itupun hanya menghangatkan bangku cadangan.
Selama enam penampilannya, Transfermarkt mencatat Rashford bermain di empat posisi berbeda: sayap kiri, gelandang serang, second striker, dan penyerang tengah. Versatilitasnya ternyata tak cukup untuk menyelamatkan posisinya. Dalam konferensi pers jelang laga Piala FA melawan Leicester City, Amorim ditanya soal potensi Rashford bersinar di Aston Villa asuhan Unai Emery. Ia menjawab diplomatis, "Saya hanya bisa mengatakan bahwa saya tak bisa menempatkan Marcus untuk bermain sepak bola sebagaimana mestinya dan berlatih sesuai cara pandang saya," ujarnya seperti dikutip BolaSepak.
Amorim menambahkan, "Terkadang ada pemain yang bagus di bawah satu pelatih, namun hasilnya berbeda di bawah pelatih lain. Saya mendoakan kesuksesan untuk Rashford dan Emery, dan semoga mereka bisa terhubung karena dia pemain yang sangat bagus." Ia membantah adanya konflik terbuka antara dirinya dan Rashford terkait filosofi permainan. "Yang terjadi bukanlah sebuah perselisihan, melainkan sebuah perasaan, baik dari sisi pelatih maupun pemain. Itu hal yang normal dan terjadi pada banyak pelatih," jelasnya. Amorim menegaskan keputusan meminjamkan Rashford, Tyrell Malacia, dan Antony sepenuhnya ada di tangannya.
Pergantian pelatih dari Erik ten Hag ke Amorim, yang memiliki gaya bermain berbeda, memaksa para pemain MU beradaptasi. Mereka yang tak mampu mengikuti gaya Amorim, sebagian besar pemain warisan Ten Hag, akhirnya tersingkir. Nasib Rashford menjadi bukti nyata tantangan adaptasi di Old Trafford.
