BolaSepak – Manchester United kembali menelan pil pahit. Di hadapan pendukungnya sendiri di Old Trafford, Setan Merah takluk 1-3 dari Brighton & Hove Albion pada pekan ke-22 Premier League, Minggu (19/1/2025) malam WIB. Kekalahan ini bukan hanya sekadar tiga angka yang hilang, tetapi juga menorehkan rekor-rekor buruk yang memalukan bagi klub raksasa Inggris tersebut.
Tiga gol Brighton yang dicetak Yankuba Minteh, Kaoru Mitoma, dan Georginio Rutter sukses membungkam tuan rumah. Gol semata wayang MU hanya berasal dari titik penalti lewat eksekusi Bruno Fernandes. Ironisnya, meski mendominasi penguasaan bola (52%) dan melepaskan 10 tembakan (1 tepat sasaran), Manchester United justru kalah efektif. Brighton, dengan 6 percobaan, mampu melepaskan 3 tembakan tepat sasaran yang berbuah gol. Ketajaman serangan The Seagulls, khususnya umpan silang yang menjadi momok bagi Andre Onana di bawah mistar gawang, menjadi kunci kemenangan mereka.
Kekalahan ini menjadi yang kesepuluh bagi MU di Liga Inggris musim 2024/2025. Statistik dari Squawka menunjukkan fakta mengejutkan: MU mencatatkan rekor kekalahan dua digit tercepat sepanjang sejarah keikutsertaannya di Premier League. Dari 22 pertandingan, mereka hanya meraih 7 kemenangan dan menelan 10 kekalahan. Lebih menyakitkan lagi, gawang Andre Onana selalu kebobolan dalam lima laga kandang beruntun, sebuah rekor kebobolan terpanjang dalam sejarah Premier League bagi MU. Total, Setan Merah telah menelan enam kekalahan dari 12 pertandingan di Old Trafford musim ini, catatan terburuk dalam 130 tahun terakhir.
Pelatih MU, Ruben Amorim, tak bisa mengelak kenyataan pahit ini. Dengan nada mengakui kegagalan, Amorim menyatakan, "Kami menjadi tim paling buruk, mungkin saja, dalam sejarah Manchester United. Kami harus mengakui itu." Pernyataan tersebut menggambarkan betapa dalam luka yang diderita MU akibat rentetan hasil buruk yang terus berlanjut.