BolaSepak – Kekalahan telak Juventus 0-4 atas Atalanta di Allianz Stadium, Senin (10/3/2025), meninggalkan rasa getir bagi para pendukung Bianconeri. Empat gol Atalanta yang dicetak oleh Mateo Retegui (penalti), Marten de Roon, Davide Zappacosta, dan Ademola Lookman, membuat Atalanta kokoh di peringkat ketiga klasemen Serie A dengan 58 poin, unggul jauh dari Juventus yang tertahan di posisi keempat dengan 52 poin.
Kekecewaan besar terlihat jelas dari para suporter Juventus yang ramai-ramai meninggalkan stadion sebelum laga usai, seraya melontarkan kecaman kepada para pemain. Sorotan tajam pun tertuju kepada pelatih Thiago Motta yang dianggap bertanggung jawab atas performa inkonsisten timnya.

Motta sendiri mengakui bahwa mentalitas timnya runtuh setelah gol penalti Atalanta di awal laga. Keputusan wasit yang memberikan penalti kepada Atalanta akibat handball Weston McKennie menjadi titik balik pertandingan. "Saya pikir kami memulai laga dengan persiapan yang matang, menghadapi tim yang pandai memanfaatkan kesalahan," ujar Motta kepada DAZN.
Namun, lanjut Motta, penalti tersebut menjadi pukulan telak bagi mentalitas timnya. "Itu momen yang menyakitkan. Kami tim muda, berusaha bangkit, tetapi justru membuka celah di pertahanan," tambahnya. Upaya mengejar ketertinggalan justru membuat pertahanan Juventus rapuh dan memberi ruang bagi Atalanta untuk menambah gol. "Kami berjuang secara psikologis setelah gol pertama dan kehilangan keseimbangan, memberi Atalanta lebih banyak ruang untuk berlari," jelas Motta.
Kekalahan ini, menurut Motta, juga mengakhiri mimpi Scudetto Juventus musim ini. "Setelah kekalahan seperti ini, kami sedih, kecewa. Namun, pembicaraan tentang Scudetto yang selama ini melekat pada kami, kini sudah berakhir," pungkasnya.