BolaSepak – Kemenangan 1-0 Timnas Indonesia atas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (25/3/2025), terasa kurang memuaskan. Skuad Garuda tampil dominan dan menciptakan sejumlah peluang emas, namun penyelesaian akhir yang kurang efektif membuat kemenangan terasa ‘mahal’. Gol tunggal dicetak oleh Ole Romeny di menit ke-24.
Sepanjang babak pertama, permainan Indonesia begitu menekan. Bahrain nyaris tak berkutik, hanya mampu melepaskan satu tembakan yang meleset. Sebaliknya, Indonesia memiliki tiga peluang, dua di antaranya tepat sasaran. Dominasi ini berlanjut di babak kedua, meskipun intensitas pressing sedikit menurun dan Bahrain berani mengambil risiko lebih.
Namun, justru di babak kedua ini, Indonesia menyia-nyiakan sejumlah peluang emas yang seharusnya bisa menggandakan, bahkan melipatgandakan keunggulan. Marselino Ferdinan dua kali mendapat kesempatan emas di depan gawang, namun tembakannya melenceng. Eliano Reijnders juga gagal memanfaatkan umpan matang Ricky Kambuaya, tendangannya melambung di atas mistar. Total, Indonesia memiliki empat peluang di babak kedua, tiga di antaranya peluang matang yang gagal dikonversi menjadi gol. Hanya satu tembakan Romeny yang mengarah ke gawang.
Sementara itu, Bahrain mampu melepaskan enam tembakan di babak kedua, satu di antaranya tepat sasaran dan satu lagi hampir berbuah gol, andai tidak dihentikan Rizky Ridho. Kegagalan memanfaatkan peluang ini menjadi catatan penting bagi Timnas Indonesia.
Meskipun kemenangan menjadi target utama dan berhasil diraih, pertandingan ini menyoroti perlunya peningkatan akurasi penyelesaian akhir. Kemenangan ini akan menjadi modal berharga menatap dua laga krusial selanjutnya melawan China dan Jepang di babak kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun, pertanyaan besar tetap terngiang: seberapa besar potensi Timnas Indonesia jika mampu memaksimalkan peluang emas yang tercipta?
