BolaSepak – Sebuah survei terbaru yang dilakukan Football Institute terhadap 1200 suporter dari 18 klub Liga 1 plus Kota Medan, mengungkap harapan publik terhadap Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Survei bertajuk ‘Perkembangan Terkini Sepak Bola Indonesia’ periode 27 Desember 2024 – 5 Januari 2025 ini menggunakan metode cluster random sampling dengan margin of error 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasilnya? Sebanyak 69,8 persen responden menilai kinerja PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir memuaskan. Hanya 14,6 persen yang menilai biasa-biasa saja, sementara 0,4 persen menyatakan tidak puas. Namun, di balik angka kepuasan tersebut, terungkap harapan besar suporter untuk peningkatan kualitas Liga 1. Sebanyak 44,8 persen responden menginginkan PSSI fokus pada peningkatan kualitas liga agar mampu melahirkan pemain Timnas berkualitas tanpa ketergantungan besar pada pemain naturalisasi.
"Responden survei ini adalah suporter yang rutin menonton pertandingan Liga 1, baik langsung maupun melalui siaran TV/streaming," jelas Budi Setiawan, Founder Football Institute. "Kualitas liga yang baik tak hanya menghasilkan pemain bagus, tapi juga klub yang kuat secara finansial, kunci keberhasilan industri sepak bola," tambahnya.
Keinginan suporter untuk melihat talenta lokal bersinar juga terlihat jelas. Rizky Ridho dan Pratama Arhan, dua pemain lokal favorit menurut survei, menjadi bukti bahwa pemain lokal masih memiliki tempat di hati suporter. "Semoga ini menjadi motivasi bagi pemain muda untuk terus berjuang," harap Budi.
Tak hanya Liga 1, prestasi Timnas Indonesia juga menjadi sorotan. Sebanyak 20,4 persen responden berharap dukungan maksimal dari PSSI, khususnya dalam meningkatkan prestasi Timnas di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dukungan tersebut, menurut Budi, meliputi naturalisasi pemain berkualitas dan pembiayaan yang memadai untuk Timnas di semua level usia, termasuk sepak bola wanita. "PSSI telah mengalokasikan Rp 700 miliar untuk pembiayaan Timnas, ini menunjukkan keseriusan dan komitmen yang luar biasa," ujarnya.
Terakhir, survei juga menyoroti keinginan suporter akan naturalisasi pemain keturunan, terutama di posisi striker (55,4 persen), lebih tinggi daripada gelandang tengah (23,1 persen). "Posisi striker sangat krusial untuk mencetak gol dan meraih kemenangan di Kualifikasi Piala Dunia," pungkas Budi.
