BolaSepak – Pergantian pelatih di Juventus dari Thiago Motta ke Igor Tudor diharapkan menjadi angin segar bagi Teun Koopmeiners. Gelandang anyar Juventus yang diboyong dengan harga selangit, 60 juta euro dari Atalanta, belum mampu menunjukkan performa terbaiknya di bawah arahan Motta. Namun, strategi Tudor dinilai akan lebih sesuai dengan gaya bermain Koopmeiners, membuka peluang kebangkitan sang bintang.
Motta dipecat setelah Juventus terpuruk di posisi kelima Serie A, tersingkir dari Liga Champions dan Coppa Italia. Tudor, pelatih asal Kroasia, diharapkan mampu membalikkan keadaan. Rumor menyebutkan Tudor akan menerapkan formasi 3-4-2-1, berbeda dengan formasi 4-2-3-1 yang diterapkan Motta. Perubahan taktikal ini dinilai krusial bagi Koopmeiners.

Di bawah Motta, Koopmeiners kerap ditempatkan di posisi yang tidak ideal, bermain sebagai gelandang bertahan, penyerang lubang, bahkan sebagai penyerang tengah. Hal ini menghambat performa optimalnya, terbukti dari catatan dua gol dan tiga assist di Serie A. Kontras dengan musim lalu di Atalanta, di mana ia mencetak 15 gol dan 7 assist di bawah arahan Gian Piero Gasperini dengan bermain sebagai gelandang tengah atau serang.
Formasi yang akan diterapkan Tudor dinilai mirip dengan gaya Gasperini. Hal ini diharapkan dapat memaksimalkan potensi Koopmeiners dan mengembalikan ketajamannya. Publik pun menaruh harapan besar pada Tudor untuk mengelola Koopmeiners dan membawa Juventus kembali ke jalur kemenangan. Akankah Tudor menjadi kunci kebangkitan Koopmeiners di Juventus? Kita tunggu saja.