BolaSepak – Frank Lampard, mantan pelatih Chelsea, mengungkapkan penyesalannya karena gagal menemukan posisi terbaik untuk Kai Havertz selama tiga tahun di Stamford Bridge. Havertz didatangkan Lampard dari Bayer Leverkusen pada tahun 2020, saat usianya masih 21 tahun.
"Saya mendatangkannya ke Chelsea beberapa tahun lalu, dia masih sangat muda. Saya rasa saat dia tiba di Chelsea, posisinya tidak terlalu jelas. Dia sangat berbakat, tapi di mana seharusnya dia bermain? Dia pernah bermain sebagai nomor 8, lebih sebagai gelandang, dan juga sebagai nomor 9, namun kami tak pernah menemukan akhir dari ceritanya di Chelsea. Apa sebenarnya posisi terbaiknya?" ujar Lampard.
Di musim pertamanya, Havertz hanya mencetak sembilan gol dari 48 pertandingan. Namun, ia menjadi pahlawan Chelsea dengan mencetak gol penentu kemenangan di final Liga Champions melawan Manchester City, yang memberikan trofi pertama bagi pelatih baru, Thomas Tuchel.
Havertz meninggalkan Chelsea menuju Arsenal musim panas lalu dengan biaya transfer sebesar 65 juta poundsterling, setelah mencetak 32 gol dalam tiga musim bersama klub London barat tersebut. Di Emirates Stadium, Havertz menunjukkan performa gemilang dalam posisi baru sebagai penyerang tengah dalam skema serangan bebas milik Mikel Arteta.
Lampard memuji Arteta yang tetap memercayai Havertz. "Kepercayaan yang ditunjukkan oleh Mikel Arteta dalam mendatangkannya ke Arsenal dan tetap bertahan dengannya patut dipuji. Saya punya beberapa teman di Arsenal, dan ketika dia pertama kali bergabung, ada beberapa pertanyaan, seperti ‘seperti apa dia?’ Saya bilang, ‘percayalah, dia pemain berbakat, dia akan berkembang di Premier League.’ Dan saya rasa dia telah membuktikan itu."
Havertz kini mengalami kebangkitan karier di Arsenal, dengan mencetak 18 gol dalam lebih dari satu musim, termasuk lima gol dari sembilan pertandingan musim ini, salah satunya terjadi saat melawan Paris Saint-Germain di Liga Champions.
