BolaSepak – Kisah Denny Landzaat, asisten pelatih baru Timnas Indonesia di bawah arahan Patrick Kluivert, cukup unik. Pria berdarah Indonesia ini ternyata pernah gagal merumput di Liga Indonesia pada 2013 silam. Padahal, ia kini mendampingi pelatih top Eropa untuk membesut Garuda.
PSSI secara resmi telah mengumumkan Kluivert sebagai juru taktik anyar Timnas Indonesia, menggantikan Shin Tae-yong. Landzaat, bersama Alex Pastoor, didapuk menjadi tangan kanan Kluivert dalam membenahi performa tim nasional. Lantas, apa yang membuat perjalanan karier Landzaat begitu menarik?
Eks pemain Belanda yang memiliki darah Maluku dari sang ibu ini, pernah mencoba peruntungan di Indonesia. Setelah kontraknya bersama FC Twente berakhir, Landzaat yang kesulitan mendapatkan klub di Eropa, mengungkapkan niatnya untuk merantau ke Asia. Media Belanda, Voetbal International, mencatat pernyataan Landzaat kala itu yang berharap tetap bermain di Belanda, namun akhirnya berencana ke Asia karena ada tawaran menarik. Usianya yang telah menginjak 37 tahun saat itu, rupanya tidak menjadi penghalang.
Sriwijaya FC, juara Indonesia Super League saat itu, ternyata menjadi salah satu klub yang meliriknya. Namun, transfer Landzaat ke Laskar Wong Kito urung terjadi. Nasib berkata lain, ia justru bergabung dengan Willem II dan mengakhiri karier sepak bolanya di sana.
Setelah gantung sepatu, Landzaat memulai babak baru sebagai asisten pelatih. Pengalamannya terbilang mentereng, ia pernah mendampingi sejumlah klub ternama seperti Jong AZ, Feyenoord, Al Ittihad, Al Taawoun, Lech Poznan, dan Ferencvaros. Kini, ia siap menorehkan prestasi baru bersama Timnas Indonesia. Perjalanan panjang dan penuh liku ini membuktikan bahwa kegagalan di masa lalu tak selamanya menjadi penghalang untuk meraih kesuksesan.