BolaSepak – Leicester City, tim promosi Liga Inggris, semakin terbenam dalam kubangan degradasi. Kedatangan Ruud van Nistelrooy sebagai manajer anyar, sepertinya tak membawa angin segar bagi The Foxes. Justru sebaliknya, performa tim semakin merosot tajam.
Awal musim yang buruk dengan hanya dua kemenangan dari 12 pertandingan di bawah asuhan Steve Cooper dan Ben Dawson (caretaker), membuat Leicester terdampar di peringkat 16 dengan raihan 10 poin. Harapan pun tertuju pada Van Nistelrooy, mantan asisten Erik ten Hag di Manchester United yang sempat menorehkan rekor apik selama menjadi caretaker di Old Trafford. Namun, ekspektasi tersebut sirna.
Sejak ditunjuk sebagai manajer tetap, Van Nistelrooy hanya mampu membawa Leicester meraih dua kemenangan dan satu hasil imbang dari 14 laga. Lebih menyedihkan lagi, mereka menelan 11 kekalahan dalam 12 pertandingan terakhir. Akibatnya, Leicester kini terjerembab di posisi 19 klasemen dengan 17 poin, lebih dekat dengan jurang degradasi ketimbang zona aman.
Dengan sisa 11 pertandingan, Leicester tertinggal lima poin dari Wolverhampton Wanderers yang berada di posisi 17. Situasi ini semakin memprihatinkan mengingat peluang untuk bertahan di Premier League musim depan semakin menipis. Meskipun demikian, Van Nistelrooy tetap optimis dan berjanji untuk berjuang hingga akhir. "Kami akan bangkit lagi," tegasnya usai kekalahan 0-2 dari West Ham United. Namun, janji tersebut tampaknya sulit diwujudkan mengingat performa Leicester yang terus menurun. Akankah legenda striker ini berhasil menyelamatkan klub dari degradasi? Kita tunggu saja kisah selanjutnya.
