BolaSepak – Dunia sepak bola kembali dikejutkan dengan kabar mengejutkan terkait almarhum Sven Goran Eriksson. Bukan prestasi gemilangnya yang menjadi sorotan, melainkan utang menumpuk senilai lebih dari Rp 193 miliar yang ditinggalkan pelatih legendaris tersebut. Eriksson, yang meninggal dunia pada Agustus lalu di usia 76 tahun karena kanker pankreas, ternyata menyimpan rahasia finansial kelam di balik karier cemerlangnya.
Hampir enam bulan pasca kepergiannya, keluarga Eriksson kini menghadapi masalah pelik. Dokumen warisan yang dirilis oleh Badan Pajak Swedia mengungkap fakta mengejutkan: Eriksson meninggalkan utang lebih dari 3,8 juta poundsterling (sekitar Rp 70 miliar). Ironisnya, utang tersebut merupakan buntut dari penipuan yang dilakukan mantan penasihat keuangannya selama bertahun-tahun.
Situasi semakin rumit. Berdasarkan dokumen tersebut, Eriksson tercatat memiliki hutang terbesar kepada Otoritas Pajak Inggris (HM Revenue and Customs) mencapai 7,25 juta poundsterling (sekitar Rp 134 miliar). Jumlah aset yang ditinggalkan Eriksson jauh lebih kecil, hanya sekitar 4,8 juta poundsterling (sekitar Rp 88 miliar). Artinya, total utang Eriksson mencapai sekitar 8,64 juta poundsterling atau setara dengan Rp 193 miliar, jauh melebihi aset yang dimilikinya.
Kabar ini tentu mengejutkan banyak pihak. Eriksson, seorang pelatih top yang pernah menangani klub-klub besar seperti Manchester City, ternyata mengalami kesulitan finansial di akhir hayatnya. Lebih mengejutkan lagi, terungkap pula bahwa Eriksson pernah kehilangan 10 juta poundsterling akibat kesalahan dalam memilih penasihat keuangan, dan jejak uang tersebut hingga kini masih misterius. Kisah ini menjadi pengingat betapa pentingnya manajemen keuangan yang baik, bahkan bagi mereka yang berada di puncak karier.