BolaSepak – Kekecewaan mendalam menyelimuti pendukung Juventus. Pelatih mereka, Thiago Motta, menjadi sasaran kemarahan para tifosi Si Nyonya Tua menyusul rentetan hasil buruk yang membuat klub tersebut tersingkir dari tiga kompetisi sekaligus. Kegagalan di Coppa Italia, Piala Super Italia, dan Liga Champions, ditambah performa inkonsisten di Liga Italia yang menempatkan mereka di peringkat lima klasemen, membuat kesabaran pendukung habis.
Puncaknya, demonstrasi besar-besaran terjadi di luar JHotel pada Minggu malam waktu setempat. Para penggemar Juventus tak segan-segan mengungkapkan amarah mereka dengan sebutan-sebutan kasar kepada Motta, bahkan meluas kepada manajemen dan para pemain. Spanduk protes bertebaran, mengecam keras kinerja tim dan menuntut pertanggungjawaban. "Manajemen tidak hadir, pelatih dan pemain yang memalukan. Kalian semua membuat kami marah," teriak para suporter yang frustrasi.
Meskipun manajemen Juventus melalui Direktur Federico Giuntoli menegaskan komitmen mereka terhadap proyek jangka panjang bersama Motta, dukungan tersebut tak mampu meredam amarah para tifosi. Giuntoli menyatakan, "Kami percaya dengan proyek yang sedang kami jalani. Ada rencana jangka panjang untuk tim ini," namun pernyataan tersebut justru dianggap sebagai pembiaran atas kegagalan yang terjadi.
Kekalahan dramatis lewat adu penalti melawan Empoli di perempat final Coppa Italia menjadi titik puncak kekecewaan. Kegagalan ini secara resmi menyingkirkan Juventus dari semua kompetisi musim ini, membuat posisi Motta sebagai pelatih semakin terancam. Upaya pelatih berusia 42 tahun itu untuk membangkitkan performa Juventus sejak ditunjuk musim panas 2024 dinilai gagal total. Akankah manajemen Juventus tetap teguh pada pendiriannya, atau tekanan dari para pendukung akan memaksa perubahan besar di tubuh Si Nyonya Tua? Pertanyaan ini masih menjadi teka-teki.
