BolaSepak – Laga kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Iran dan Uni Emirat Arab di Stadion Azadi, Teheran, Kamis (20/3/2025) diwarnai insiden pemadaman listrik yang cukup lama. Pertandingan sempat terhenti dan babak pertama harus diperpanjang 29 menit untuk mengganti waktu yang hilang akibat gangguan tersebut. Meski Iran menang 2-0, bayang-bayang malfungsi stadion menimbulkan kekecewaan mendalam bagi para pemain, terutama striker bintang mereka, Mehdi Taremi.
Usai pertandingan, Taremi yang kini membela Inter Milan, mengungkapkan kekesalannya terhadap kondisi stadion yang memprihatinkan. Ia tak segan-segan mengungkapkan bobroknya fasilitas di balik gemerlap kemenangan timnya. "Saya tak tahu harus menyebutnya kesalahan manajemen atau apa, tapi mereka yang bertanggung jawab tahu bahwa meskipun dari luar terlihat baik-baik saja, kondisi sebenarnya jauh dari kata baik," ujar Taremi, seperti dikutip dari BolaSepak.

Taremi mengungkapkan kondisi ruang ganti yang sangat buruk dan area mixed zone yang tak terawat. "Ini memalukan. Kami selalu berurusan dengan masalah-masalah seperti ini, standar rendah dan kualitas lingkungan yang buruk," keluhnya. Ia bahkan mencurigai adanya pihak yang sengaja ingin mencoreng citra Iran. "Saya kasihan pada para ofisial dan mereka yang bertanggung jawab mengelola situasi ini," tambahnya.
Kemenangan atas UEA membuat Iran kokoh di puncak klasemen Grup A dengan 19 poin, unggul atas Uzbekistan (16 poin) dan UEA (10 poin). Peluang lolos ke Piala Dunia 2026 terbuka lebar bagi Iran jika mampu kembali meraih kemenangan saat melawan Uzbekistan di Stadion Azadi, Selasa (25/3/2025). Namun, masalah infrastruktur stadion menjadi catatan penting yang harus segera diatasi agar timnas Iran dapat fokus sepenuhnya pada target lolos ke putaran final Piala Dunia.