BolaSepak – Untuk pertama kalinya sejak menangani Manchester City, Pep Guardiola hanya bisa menyaksikan Liga Champions dari rumah. Kegagalan timnya di babak 16 besar setelah dikalahkan Real Madrid dengan agregat 3-6, tak membuatnya bersedih. Pelatih asal Spanyol itu justru mengakui performa City musim ini memang kurang meyakinkan.
Penampilan City di Liga Champions musim ini memang jauh dari kata memuaskan. Mereka hanya finis di posisi kedua klasemen grup dengan raihan 11 poin dari delapan laga, sebuah catatan terburuk dalam sembilan tahun terakhir era Guardiola. Prestasi ini sangat kontras dengan pencapaian mereka di musim lalu, di mana City berhasil mengangkat trofi Si Kuping Besar.

Kini, Guardiola harus rela menjadi penonton setia Liga Champions. Suasana ini jelas berbeda dengan biasanya, di mana ia selalu berada di pinggir lapangan sebagai pelatih. Namun, ia tampak menerima keadaan ini dengan lapang dada.
"Tidak menyakitkan kok. Saya tidak kecewa. Kami memang tak layak berada di sana. Saya cuma penonton yang ingin belajar dan menikmati. Ada tim-tim hebat seperti Atletico dan Liverpool yang juga sudah tersingkir," ungkap Guardiola dalam wawancara dengan ESPN pada Jumat (14/3).
Ia bahkan menyinggung kegagalan tim-tim besar lainnya, menunjukkan bahwa persaingan di Liga Champions sangat ketat. "Lihat saja apa yang terjadi dengan Julian Alvarez dan Atletico. Sangat tipis marginnya. Bayangkan tersingkir dari Liga Champions dengan cara seperti itu?" tambahnya.
Guardiola mengakui musim ini City memang belum cukup baik untuk bersaing di Liga Champions. "Tidak perlu ada yang menjelaskan betapa istimewanya Liga Champions, tetapi musim ini kami tidak pantas berada di sana. Di musim ini, kami pantas berada di sofa dengan segelas anggur. Semoga kami bisa tampil lebih baik dan lolos ke musim depan," tutupnya.