Persib Bandung resmi menerima sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI terkait kericuhan yang terjadi pasca laga melawan Persija di pekan ke-6 lalu. Sanksi ini membuat Bobotoh kecewa dan merugi, karena harus menelan pil pahit tak bisa mendukung tim kesayangannya di stadion.
Berdasarkan Surat Keputusan Komdis PSSI bernomor 027/L1/SK/KD-PSSI/X/2024, Panpel Persib dinilai melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023. Pelanggaran ini terjadi karena adanya penyalaan flare dalam jumlah banyak, pelemparan air mineral dalam botol dan plastik ke arah steward di pinggir lapangan, dan masuknya penonton ke lapangan yang menyerang stewards hingga banyak korban luka-luka.
Akibatnya, Komdis PSSI menjatuhkan sanksi berupa pengosongan stadion untuk dua laga kandang terdekat (kontra Persebaya dan Semen Padang). Selanjutnya, tiga partai kandang berikutnya (melawan Borneo FC, Malut United dan Persita), tribun Utara dan Selatan harus dikosongkan.
Andang Ruhiat, Vice President Operation PT Persib Bandung Bermartabat, mengakui adanya pelanggaran yang dilakukan dan menghormati sanksi yang diberikan. "Kami menerima surat dari Komdis PSSI yang memberi sanksi larangan menyelenggarakan dua pertandingan kandang dengan penonton dan penutupan tribun utara dan selatan untuk tiga pertandingan berturut-turut, serta denda sebesar Rp.295.000.000," ujar Andang.
"Yang kami sangat sayangkan ialah insiden tersebut seharusnya tidak terjadi. Hukuman ini merugikan Persib secara material serta immaterial, tapi khususnya merugikan Bobotoh setia yang selama ini telah secara tertib menonton dan juga mendukung klub di stadion," tambah Andang.
Andang berharap sanksi berat ini bisa menjadi pemicu kesadaran Bobotoh untuk bertindak tertib. Dia juga mengajak seluruh pihak, termasuk Panpel, manajemen klub dan Bobotoh untuk menjaga ketertiban dan keamanan.
"Kami berkomitmen untuk berusaha lebih keras menjaga keamanan dan ketertiban di setiap pertandingan. Kami akan bekerja sama dengan jajaran kepolisian, panitia penyelenggara, dan komunitas suporter untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang," tutup Andang.
