BolaSepak – Baru saja dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat periode 2025-2029, Donald Trump langsung memicu kontroversi di kalangan penggemar olahraga. Bukan karena kebijakan politiknya, melainkan karena kemunculan mendadak dirinya di tengah siaran langsung pertandingan final American Football tingkat perguruan tinggi.
Insiden ini terjadi pada Selasa (21/1/2025) dini hari WIB, saat ESPN menayangkan pertandingan perebutan gelar juara nasional antara Notre Dame Fighting Irish dan Ohio State Buckeyes. Di tengah jeda pertandingan, layar televisi tiba-tiba menampilkan pidato Trump yang menyampaikan janji-janjinya sebagai presiden. Ia juga memberikan pesan singkat kepada para pemain dan penonton.
Cuplikan pidato Trump yang beredar di media sosial memperlihatkan sang presiden mengucapkan, "Untuk semua pemain dan penggemar yang menonton malam ini, saya tahu ini adalah perjalanan yang panjang dan sulit. Ini adalah musim yang panjang, tetapi Anda memiliki dua tim yang luar biasa, bertandinglah, berjuanglah, sekeras tenaga, dengan adil, dan biarkan tim terbaik yang menang. Saya akan menikmati menontonnya. Terima kasih, dan selamat malam."
Namun, penampilan dadakan Trump ini justru memantik kemarahan besar di media sosial. Banyak penggemar American Football yang mengecam keputusan ESPN menayangkan pidato tersebut, menganggapnya sebagai bentuk propaganda politik yang mengganggu jalannya pertandingan.
"Hentikan potongan sialan ini dari televisi saya," tulis seorang netizen. Netizen lain menyindir, "Amerika is back," sementara yang lain mengekspresikan kekesalannya dengan cuitan, "ESPN sialan yang memainkan video propaganda Trump dalam College Football National Championship. Apa-apaan sih ini?"
Meskipun Ohio State akhirnya keluar sebagai juara dengan skor 34-23, kontroversi penampilan Trump tetap menjadi perbincangan hangat dan menuai kritik pedas dari para penggemar olahraga di Amerika Serikat. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang batas antara politik dan olahraga, serta peran media dalam menayangkan konten yang berpotensi kontroversial.