BolaSepak – AC Milan kembali memperlihatkan drama comeback dramatis di Serie A. Kemenangan 2-1 atas Como di San Siro, Minggu dini hari WIB (16/3/2025), menjadi bukti terbaru kebangkitan Rossoneri setelah tertinggal lebih dulu. Gelandang Tijjani Reijnders, pahlawan kemenangan dengan golnya di menit ke-75, mengungkapkan kekhawatirannya atas tren ini.
Dua kemenangan beruntun dengan skenario serupa – sebelumnya menaklukkan Lecce 3-2 setelah tertinggal dua gol – membuat pertanyaan menggantung: apakah Milan hanya bisa tampil maksimal saat terdesak? Reijnders mengakui ini sebagai masalah yang harus segera diatasi. "Itu adalah masalah kami musim ini," ujarnya kepada DAZN pasca pertandingan. "Saya rasa bukan soal ketajaman, tapi kesalahan-kesalahan individu. Hal seperti ini tak boleh terjadi di Milan," tegasnya.
Performa inkonsisten Milan juga memicu reaksi negatif dari pendukung setia. Cibiran terdengar di babak pertama saat tim tertinggal, bahkan kelompok Ultras Curva Sud baru memasuki stadion 15 menit setelah kick-off. Reijnders pun berharap dukungan penuh dari suporter, terutama di saat-saat sulit. "Sulit ketika penggemar datang terlambat, tapi kami butuh dukungan mereka. Kehadiran mereka memberikan energi besar di stadion," jelasnya.
Pemain berdarah Maluku ini menekankan perlunya peningkatan performa tim. "Saya sudah berkali-kali mengatakan ini musim ini, kami harus meningkatkan kemampuan, dan sekarang adalah waktu yang tepat," tandasnya. Kemenangan atas Como mengantarkan Milan ke peringkat tujuh klasemen sementara dengan raihan 47 poin dari 29 pertandingan, unggul satu poin atas AS Roma yang masih memiliki satu laga sisa.
