BolaSepak – Kepergian Shin Tae-yong (STY) dari kursi pelatih Timnas Indonesia awal pekan ini mengejutkan banyak pihak. Namun, gelandang andalan Timnas, Marc Klok, mengaku tak terkejut. Dalam wawancara eksklusif dengan media Belanda NOS, pemain naturalisasi berusia 31 tahun itu membocorkan sekelumit masalah internal tim yang selama ini tersembunyi.
Klok, yang turut andil dalam keberhasilan Timnas Indonesia meraih medali SEA Games 2021 di Vietnam, mengungkapkan adanya kendala komunikasi yang cukup signifikan di bawah kepemimpinan STY. "Ia bekerja dengan hierarki yang cukup ketat dan komunikasi dilakukan lewat seorang penerjemah. Itu sedikit menjadi masalah. Banyak pemain asal Belanda yang bergabung dan bagi mereka hierarkinya amat berbeda," ungkap Klok.
Sistem komunikasi yang kaku, menurut Klok, menjadi penghalang efektivitas kerja tim. Hal ini diperparah dengan banyaknya pemain naturalisasi asal Belanda yang terbiasa dengan kultur sepak bola yang berbeda. Perbedaan budaya dan pendekatan kepelatihan ini, menurut Klok, akhirnya menyebabkan kesenjangan komunikasi yang cukup besar.
Situasi ini, tampaknya, menjadi pertimbangan utama PSSI dalam mengambil keputusan untuk mengganti STY dengan Patrick Kluivert. Klok menambahkan, "Asosiasi telah menyimpulkan bahwa (Timnas) itu harus lebih padu, tidak lagi menekankan kepada hierarki, lebih kompak, dan menjadi satu kesatuan."
Pengakuan Klok ini membuka tabir di balik pemecatan STY yang mengejutkan publik. Meskipun STY berhasil meningkatkan peringkat FIFA Timnas Indonesia dan membawa tim berjuang menuju Piala Dunia, masalah internal yang diungkap Klok menunjukkan bahwa faktor non-teknis juga berperan penting dalam keputusan PSSI. Klok sendiri, yang memulai debutnya di era STY pada Juni 2022 dan bermain di Piala Asia 2023, kini harus menunggu kesempatan kembali membela Timnas di bawah pelatih baru.