BolaSepak – Performa Rasmus Hojlund di Manchester United memang jauh dari ekspektasi. Hanya dua gol dari 21 penampilan di Premier League musim ini, dan tujuh gol di semua kompetisi, menjadi catatan buruk bagi penyerang muda asal Denmark tersebut. Terakhir kali Hojlund mencetak gol adalah lebih dari sebulan yang lalu, tepatnya saat melawan Viktoria Plzen di Liga Europa. Namun, pelatihnya, Ruben Amorim, mengungkapkan fakta mengejutkan: bukan Hojlund yang bermasalah, melainkan timnya sendiri.
Amorim, dalam wawancara dengan BBC, secara terang-terangan mengakui bahwa Manchester United gagal memberikan dukungan yang cukup bagi Hojlund. "Jelas, kami sebagai tim, tidak membantu Rasmus. Kami tidak menciptakan banyak peluang," tegasnya. Amorim menilai potensi Hojlund sebenarnya besar, namun minimnya peluang yang tercipta membuat sang striker kesulitan unjuk gigi.
Usia muda Hojlund, 22 tahun, juga menjadi faktor yang dipertimbangkan Amorim. "Dia bergabung di usia yang sangat muda, dan menjadi pemain nomor sembilan yang selalu bermain itu terkadang berat," jelasnya. Amorim mengakui ada beberapa aspek permainan Hojlund yang perlu diasah, seperti pemilihan posisi dan kontrol bola, namun ia menekankan bahwa masalah utama terletak pada sistem permainan tim, bukan pada kemampuan individu sang striker.
"Kami harus melihat Rasmus sebagai pemain: dia punya kecepatan, dia punya teknik, dia mencetak beberapa gol yang sulit," puji Amorim. "Kadang dia tidak memilih lari yang tepat, kadang dia gelisah untuk menyentuh bola karena dia cukup lama tidak memegang bola dan dia menjauh dari gawang." Amorim menambahkan bahwa hal tersebut sedang dibahas dalam sesi latihan, dan ia yakin Hojlund mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya jika tim memberikan dukungan yang lebih maksimal. Intinya, masalah Hojlund bukan masalah individu, melainkan masalah tim secara keseluruhan.
