BolaSepak – Persija Jakarta tengah berjuang keras mengamankan stadion kandang untuk sisa putaran kedua Liga 1 2024/25. Sembilan laga kandang menanti Macan Kemayoran, namun perjalanan mereka untuk mendapatkan izin bermain di Jakarta International Stadium (JIS) dan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) ternyata penuh lika-liku. Setelah sempat terusir ke Stadion Pakansari di putaran pertama, klub kebanggaan Ibukota ini masih menghadapi kendala besar untuk kembali ke Jakarta.
Perbaikan lapangan di JIS dan SUGBK menjadi salah satu penyebabnya. Meskipun JIS kini telah siap digunakan, kenyataannya stadion megah tersebut tak bisa digunakan Persija hingga akhir musim karena telah terikat kontrak untuk kegiatan non-olahraga. Sementara itu, SUGBK tampaknya lebih memprioritaskan Timnas Indonesia.
Direktur Persija, Mohamad Prapanca, mengungkapkan kesulitan yang dihadapi timnya. "Dari awal musim kami sudah mengirimkan surat ke GBK dan JIS. JIS memang membalas surat kami dan memberikan jadwal, namun mereka tak bisa melayani Persija di putaran kedua, terutama untuk laga-laga besar," jelas Prapanca. Ia menambahkan bahwa pengajuan jadwal ke GBK untuk bulan Februari bahkan dibatalkan karena pertimbangan kualitas rumput lapangan yang menjadi perhatian Timnas Indonesia jelang laga melawan Jepang dan Arab Saudi.
Laga melawan Persita Tangerang pada 19 Januari 2025 akan menjadi satu-satunya kesempatan Persija bermain di JIS. Setelahnya, mereka harus menghadapi dilema untuk laga kandang melawan PSBS Biak, Persib Bandung, PSIS Semarang, Arema FC, Persebaya Surabaya, Semen Padang, Bali United, dan Malut United.
Persija berharap bisa mendapat izin bermain di SUGBK setidaknya untuk laga-laga besar melawan Persib, Persebaya, atau Bali United. "Kami masih bernegosiasi dengan pihak GBK. Kami berharap dengan kebesaran hati mereka, kami bisa main di sana, minimal saat melawan Persib," harap Prapanca. Untuk laga lainnya, Persija tampaknya harus kembali merelakan bermain di luar Jakarta.
