BolaSepak – Liverpool dihadapkan pada dilema pelik. Mohamed Salah, bintang lapangan hijau mereka, kian dekat dengan pintu keluar Anfield. Bukan karena performa menurun, melainkan karena pertimbangan finansial yang memaksa manajemen The Reds untuk mempertimbangkan pelepasan sang pemain. Kontrak Salah berakhir musim ini, dan hingga kini belum ada tanda-tanda kesepakatan perpanjangan.
Meskipun telah menginjak usia 32 tahun, Salah tetap menjadi mesin gol yang menakutkan. Koleksi 18 gol dan 13 assist dari 19 laga Liga Inggris menjadi bukti nyata ketajamannya. Ironisnya, keinginan kuat Salah untuk bertahan di Liverpool justru bisa menjadi bumerang bagi klub.
Jimmy Floyd Hasselbaink, mantan pemain Chelsea sekaligus pengamat sepak bola ternama, mengungkapkan pendapatnya yang mengejutkan. Menurutnya, meski Salah masih menjadi aset berharga, menawarkan kontrak baru dengan gaji tinggi akan merugikan Liverpool. "Sangat jarang menemukan pemain yang tampil sehebat Salah di tahun terakhir kontraknya," ujar Hasselbaink seperti dikutip BolaSepak dari Mirror.
Hasselbaink menambahkan, dari sudut pandang bisnis, memberikan kontrak jangka panjang kepada pemain seusia Salah dengan gaji selangit bukanlah langkah bijak. "Jika saya pemilik Liverpool, demi kepentingan bisnis, saya akan melepas Salah. Anda harus membayarnya sangat mahal, dan saya rasa tidak mungkin memberikan kontrak tiga tahun kepada pemain seusianya. Secara bisnis, itu tidak berkelanjutan," tegasnya.
Gaji Salah saat ini mencapai 350 ribu poundsterling per pekan atau sekitar Rp 6,9 miliar. Kabarnya, pihak Salah meminta kenaikan gaji dalam negosiasi perpanjangan kontrak, meskipun besarannya belum diketahui secara pasti. Keputusan berat pun kini berada di tangan manajemen Liverpool: mengejar ambisi gelar atau menjaga kesehatan keuangan klub.
