BolaSepak – Timnas Malaysia tengah gencar memburu pemain keturunan untuk memperkuat skuadnya. Salah satu target utama mereka, penyerang Ferdy Druijf, sampai saat ini masih belum memberikan respons atas ajakan tersebut. Upaya Malaysia untuk merekrut pemain keturunan memang tengah gencar dilakukan beberapa tahun terakhir. Berkaca pada kesuksesan Indonesia yang telah sukses memboyong sejumlah pemain keturunan seperti Calvin Verdonk dan Thom Haye, FAM (Federasi Sepak Bola Malaysia) optimistis akan menemukan banyak talenta berdarah Malaysia yang berkiprah di Eropa.
Namun, perburuan bakat ini tak selalu berjalan mulus. Banyak informasi yang beredar justru terbukti salah. Beberapa pemain yang diyakini memiliki darah Malaysia, malah membantahnya. Kasus terbaru adalah gelandang Burnley, Josh Brownhill, yang secara terbuka menyatakan dirinya bukan keturunan Malaysia.
Di tengah tantangan tersebut, nama Ferdy Druijf, striker 26 tahun kelahiran Belanda, muncul sebagai target utama. Druijf, jebolan akademi AZ Alkmaar, memiliki rekam jejak yang cukup impresif meski hanya 40 kali membela klub tersebut sejak debutnya di tim utama pada 2019. Setelah sempat memperkuat KV Mechelen (Belgia), PEC Zwolle (Belanda), dan kini membela Rapid Vienna, karirnya belum menembus level elit Eropa, hanya sampai kualifikasi Liga Champions dan Liga Europa. Pengalamannya di UEFA Conference League juga menjadi catatan tersendiri.
Presiden FAM, Tan Sri Haji Hamidin Mohd Amin, terang-terangan mengakui telah menghubungi Druijf, namun hingga kini belum mendapat jawaban. "Kami telah menghubungi Ferdy Druijf, tetapi belum dijawab. Mungkin dia memang tidak berdarah Malaysia," ujar Amin seperti dikutip dari SNE Sports BolaSepak.
Meskipun banyak netizen Malaysia di media sosialnya meminta Druijf bergabung, sang pemain tetap bungkam. Status Druijf yang pernah memperkuat Timnas Belanda U-20 semakin menambah misteri. Apakah Druijf benar-benar tak memiliki darah Malaysia? Atau hanya masalah waktu sebelum ia memberikan kepastian? Pertanyaan ini masih menjadi teka-teki yang menggantung bagi publik Malaysia.
