Rahasia Terbesar Mourinho: Dua Keputusan Fatal yang Mengubah Segalanya

BolaSepak – Jose Mourinho, pelatih kenamaan dunia, baru-baru ini mengungkapkan dua penyesalan terbesar dalam kariernya yang gemilang. Pengakuan mengejutkan ini disampaikannya dalam wawancara eksklusif dengan

Redaksi

Rahasia Terbesar Mourinho: Dua Keputusan Fatal yang Mengubah Segalanya
COLLABMEDIA.NET ADS 1

BolaSepak – Jose Mourinho, pelatih kenamaan dunia, baru-baru ini mengungkapkan dua penyesalan terbesar dalam kariernya yang gemilang. Pengakuan mengejutkan ini disampaikannya dalam wawancara eksklusif dengan Corriere dello Sport, membuka tabir rahasia di balik beberapa keputusan krusial yang mengubah jalan hidupnya.

Pertama, kepergiannya yang terburu-buru dari Real Madrid pada 2013. Setelah tiga musim penuh tantangan di Spanyol, ia meraih satu gelar LaLiga, satu Copa del Rey, dan satu Piala Super Spanyol. Namun, ia memilih kembali ke Chelsea, meninggalkan Real Madrid yang menurutnya telah melewati masa tersulit. "Jawaban ‘tidak’ ke Florentino Perez," ungkap Mourinho, merujuk pada penolakannya terhadap ajakan presiden Real Madrid untuk bertahan. "Dia bilang, ‘jangan pergi, momen terbaik akan datang’," lanjut Mourinho, mengakui kebenaran perkataan Perez. Ironisnya, Real Madrid meraih La Decima (gelar Liga Champions ke-10) di musim pertama setelah kepergian Mourinho, dan sejak itu koleksi gelar Liga Champions mereka terus bertambah hingga 15.

Rahasia Terbesar Mourinho: Dua Keputusan Fatal yang Mengubah Segalanya
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Penyesalan kedua, jauh lebih pahit. Mourinho mengakui terlalu lama bertahan di AS Roma. Kekalahan memilukan di final Liga Europa 2023 melawan Sevilla, yang diwarnai kontroversi keputusan wasit Anthony Taylor, menjadi titik balik. "Saya harus bicara soal Budapest," katanya, "Bukan karena masalah dengan Anthony Taylor, tapi karena saya tidak segera pergi. Saya seharusnya meninggalkan Roma lebih cepat. Itu adalah kesalahan besar," akunya.

Selama 2,5 tahun di Roma, Mourinho meraih gelar Europa Conference League 2022. Namun, performa Roma yang jeblok di Serie A dan tersingkirnya mereka dari Coppa Italia di tangan Lazio, akhirnya berujung pada pemecatan Mourinho pada Januari 2024. Kini, ia menukangi Fenerbahce di Liga Turki, berada di peringkat kedua klasemen dengan 36 poin dari 16 laga, masih tertinggal dari Galatasaray. Kisah Mourinho menjadi pelajaran berharga tentang pengambilan keputusan dalam dunia sepak bola yang penuh dinamika.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

COLLABMEDIA.NET ADS 1

Related Post

Tinggalkan komentar

COLLABMEDIA.NET ADS 2