BolaSepak – Manchester City tengah dilanda masalah pelik. Tim asuhan Pep Guardiola ini memiliki kebiasaan buruk: unggul lebih dulu, lalu kalah telak. Fenomena ini bukan sekadar kebetulan, melainkan sebuah tren yang mengkhawatirkan. Terbaru, kekalahan memalukan 2-4 dari PSG di Liga Champions menjadi bukti nyata kelemahan The Citizens. Padahal, mereka sempat memimpin dua gol!
Bukan hanya di laga melawan PSG, tren negatif ini juga terlihat di pertandingan Liga Champions lainnya. Kekalahan 1-4 dari Sporting CP setelah unggul 1-0, dan hasil imbang 3-3 kontra Feyenoord meski sempat unggul 3-0, menjadi bukti nyata betapa rapuhnya pertahanan City saat memimpin. Kondisi ini membuat posisi City di klasemen Liga Champions terancam. Saat ini, mereka berada di peringkat ke-25, zona yang berarti gagal lolos ke babak 16 besar.
Peluang lolos masih ada, tetapi City harus menang besar atas Club Brugge pada 30 Januari mendatang. Kemenangan tersebut, meski diiringi hasil buruk tim lain seperti Stuttgart, Sporting, PSG, dan Benfica, baru bisa membawa mereka ke peringkat 21. Tekanan untuk meraih kemenangan pun semakin besar.
Ironisnya, masalah ini bukan hanya terjadi di Liga Champions. Di Liga Inggris, Manchester City sudah kehilangan 14 poin berharga setelah unggul atas lawan-lawannya. Pertanyaan besar pun muncul: apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ada kelemahan taktikal, masalah mentalitas pemain, atau faktor lain yang menyebabkan City kerap kehilangan kendali setelah unggul? Misteri ini perlu segera dipecahkan Pep Guardiola agar City bisa kembali ke jalur kemenangan.
