BolaSepak – Timnas Indonesia bersiap menghadapi laga krusial melawan Australia dan Bahrain dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Daftar 27 pemain sementara telah diumumkan, termasuk dua wajah baru yang menarik perhatian: Ole Romeny dan Septian Bagaskara. Namun, apakah Romeny yang baru saja dinaturalisasi akan langsung menjadi andalan? Atau justru Septian Bagaskara yang akan menjadi kunci kemenangan Garuda?
Masalah produktivitas gol yang selama ini menjadi momok bagi Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong, menjadi alasan utama naturalisasi Romeny. Namun, debutnya di laga melawan Australia di Sydney Football Stadium, 20 Maret mendatang, diprediksi akan menjadi tantangan tersendiri. Pengamat sepakbola, Muhammad Kusnaeni atau Bung Kus, menilai Romeny masih membutuhkan waktu adaptasi. "Romeny baru pertama kali bermain untuk Indonesia. Belum tentu dia memahami gaya bermain tim secara langsung, ini akan jadi kendala," ujar Bung Kus.

Statistik Romeny di Oxford yang terbilang minim, hanya tujuh gol dalam tujuh pertandingan, juga menjadi pertimbangan. Bung Kus memprediksi pelatih Patrick Kluivert akan lebih mengandalkan pemain yang sudah teruji di Liga 1. Dan di sinilah Septian Bagaskara muncul sebagai kandidat kuat.
"Septian Bagaskara menonjol di Liga 1. Postur dan fisiknya memenuhi kriteria, performanya juga bagus. Yang terpenting, dia punya karakter unik sebagai pemain pengganti yang efektif," jelas Bung Kus. Kemampuan Septian membaca permainan dengan cepat dan beradaptasi dengan irama tim menjadi nilai plus. Pengalaman bermain di bawah pelatih asal Belanda di Liga 1 juga dianggap sebagai keuntungan. "Mungkin itu yang membuat Kluivert memanggilnya, karena Septian sudah familiar dengan kultur sepakbola Belanda," tambah Bung Kus.
Pertandingan melawan Australia dan Bahrain sangat krusial bagi Indonesia. Empat poin menjadi target minimal. Akankah Romeny mampu mengatasi tekanan dan membuktikan kualitasnya? Atau justru Septian Bagaskara yang akan menjadi pahlawan bagi Garuda? Kita tunggu saja aksi mereka di lapangan hijau.