BolaSepak – Manchester United gagal mengamankan jasa Mathys Tel dari Bayern Munich di bursa transfer musim dingin. Bukan karena kekurangan dana, tetapi karena strategi transfer jangka panjang Setan Merah yang lebih mengutamakan efisiensi dan perencanaan matang. Kegagalan meminjam striker muda berbakat itu ternyata menyimpan cerita di balik layar yang menarik.
Awalnya, MU memang mengincar Tel untuk menambah daya gedor lini depan mereka. Kepergian Marcus Rashford ke Aston Villa membuat lini serang MU tampak pincang, apalagi performa Joshua Zirkzee dan Rasmus Hojlund yang mengecewakan dengan hanya mencetak lima gol di antara keduanya hingga pertengahan musim. Tel, yang juga diincar beberapa klub Liga Inggris lainnya, menjadi target utama. Bahkan, Christopher Nkunku juga masuk dalam daftar bidikan.
Namun, negosiasi dengan Bayern Munich menemui jalan buntu. Bukan karena masalah harga, tetapi karena strategi transfer MU yang lebih berhati-hati. Menurut laporan BolaSepak, Bayern Munich meminta biaya pinjaman sebesar 5 juta poundsterling tanpa opsi pembelian permanen. Tawaran ini ditolak MU.
Keputusan MU bukan semata-mata karena masalah keuangan, meskipun Premier League tengah mengawasi ketat pengeluaran klub. The Red Devils lebih memilih untuk menghemat dana dan memperkuat posisi tawar mereka di bursa transfer musim panas mendatang. Mereka ingin menghindari pembelian pemain muda dengan harga tinggi yang berisiko gagal bersinar, seperti yang terjadi pada Leny Yoro atau Zirkzee musim ini, bahkan Antony yang dibeli dengan harga fantastis dari Ajax Amsterdam dan kini dipinjamkan ke Real Betis.
Strategi ini terbukti dengan pembelian Patrick Dorgu dari Lecce seharga 30 juta poundsterling, sebuah langkah yang lebih terukur dan terencana. Tel sendiri memilih bergabung dengan Tottenham Hotspur dengan status pinjaman. Keputusan Tel tersebut menegaskan bahwa faktor finansial bukan satu-satunya pertimbangan dalam transfer ini. MU lebih memilih membangun tim dengan strategi yang lebih berkelanjutan.
