BolaSepak – Jelang laga panas Manchester United melawan Arsenal, bayang-bayang puasa gol Rasmus Hojlund menghantui Setan Merah. Penyerang muda asal Denmark itu telah melewati 19 pertandingan tanpa mencetak satu gol pun. Apakah ia masih akan menjadi andalan di lini depan MU?
Dari 36 penampilannya di semua kompetisi musim ini, Hojlund hanya mampu mencetak tujuh gol. Lebih memprihatinkan lagi, di Premier League, ia hanya dua kali menjebol gawang lawan, masing-masing saat melawan Brentford dan Nottingham Forest, dari 22 penampilannya.
Puasa gol Hojlund bukan sekadar macet, melainkan benar-benar kering kerontang. Gol terakhirnya untuk MU dicetak pada 12 Desember 2024 lalu, dua gol dalam kemenangan 2-1 atas Viktoria Plzen di Liga Europa. Sejak saat itu, ia seperti kehilangan sentuhan magisnya di depan gawang.
Mantan penyerang Premier League, Troy Deeney, memberikan pembelaan. Ia menilai Hojlund bukan satu-satunya yang bertanggung jawab atas paceklik gol ini. Deeney berpendapat, Hojlund jarang mendapat peluang emas.
"Saya bersimpati padanya karena dalam 19 pertandingan itu, saya tak ingat ada peluang yang membuat saya bergumam, ‘wah, seharusnya dia mencetak gol’," ujar Deeney kepada talkSPORT. "Ia tak mendapat peluang bagus. Kualitas penyelesaian akhir memang kurang, bukan hanya dirinya, tapi Manchester United secara keseluruhan. Menurut saya, banyak hal yang bisa diperbaiki, tapi dia bukan sumber masalahnya. Masalah utamanya ada pada kemampuan lini serang Man United, karena musim ini benar-benar buruk," tambahnya.
Dengan minimnya pilihan di lini depan MU saat ini, Hojlund kemungkinan besar akan kembali dipercaya oleh pelatih untuk menghadapi Arsenal. Pertanyaannya, mampukah ia mengakhiri puasa golnya dan menjadi pahlawan Setan Merah? Pertandingan ini akan menjadi ujian sesungguhnya bagi sang pemain muda.
