BolaSepak – Kekalahan memalukan dialami Manchester United di kandang sendiri, Old Trafford. Setan Merah tak berdaya menghadapi Crystal Palace dan menyerah dengan skor 0-2 pada Minggu (2/2/2025). Kejutan taktik dari manajer baru, Ruben Amorim, menjadi sorotan utama usai pertandingan. Keputusan kontroversial menempatkan Kobbie Mainoo, gelandang muda MU, sebagai ujung tombak menjadi pertanyaan besar. Padahal, dua penyerang utama, Rasmus Hojlund dan Joshua Zirzkee, dalam kondisi fit dan siap bermain.
Dua gol Jean-Philippe Mateta di babak kedua memastikan kemenangan tim tamu. Mainoo, yang hanya bermain selama 70 menit dan melepaskan satu tembakan (yang diblok), kemudian digantikan oleh Hojlund. Penampilannya sebagai striker dinilai jauh dari harapan.
Usai pertandingan, Amorim berusaha membela diri atas keputusan taktisnya yang dinilai aneh tersebut. "Hari ini kami memilih untuk memainkan Kobbie, ini bukan soal menyingkirkan Rasmus atau Josh," jelas pelatih asal Portugal itu kepada media. Ia menambahkan bahwa strategi tersebut didasarkan pada upaya menciptakan situasi yang menguntungkan dengan memanfaatkan karakteristik pemain. "Bukan berarti dengan memainkan dua striker murni, gol akan otomatis tercipta," tegasnya.
Amorim mengakui kekalahan ini sebagai masalah tim secara keseluruhan. "Ini masalah kolektif. Kami harus memperbaiki seluruh aspek permainan," tandasnya. Mainoo sendiri telah mencatatkan 24 penampilan untuk MU di musim 2024/2025, dengan satu gol dan satu assist yang dicetaknya di Liga Europa. Pertandingan ini menimbulkan pertanyaan besar tentang strategi Amorim dan masa depan lini serang Manchester United.
