BolaSepak – Kegagalan Thailand di Piala AFF 2024 tak membuat Madam Pang, Ketua Federasi Sepakbola Thailand, goyah. Meskipun Tim Gajah Perang harus mengakui keunggulan Vietnam di final dan sorotan tajam tertuju pada pelatih Masatada Ishii, Madam Pang menegaskan komitmennya untuk tetap mempertahankan Ishii di kursi kepelatihan. Kekalahan agregat 5-3 dari Vietnam, yang terdiri dari kekalahan 1-2 di leg pertama dan 2-3 di leg kedua di Rajamangala Stadium (5/1/2025), tak cukup untuk menggoyahkan kepercayaan Madam Pang.
Kegagalan ini memang mengecewakan, mengingat Thailand adalah raja Piala AFF dengan tujuh gelar juara. Namun, Madam Pang memilih untuk melihat ke depan. Sorotan tajam terhadap Ishii, terutama setelah insiden ‘drama’ dengan Madam Pang sendiri pasca laga melawan Malaysia di babak grup, rupanya tak cukup untuk membuatnya memecat sang pelatih. Konflik tersebut bermula dari permintaan Ishii agar pemain langsung beristirahat usai pertandingan demi menjaga kondisi fisik mengingat jadwal yang padat, sementara Madam Pang menginginkan pemain bertemu fans sebagai bentuk apresiasi atas dukungan mereka.
Meski demikian, Madam Pang menjelaskan bahwa Ishii telah meminta maaf atas insiden tersebut. "Saya tidak pernah ikut campur dalam hal apa pun, tetapi saya tidak tahu sebelumnya soal ini. Saya pikir mengucapkan terima kasih kepada pemain ke-12 itu penting. Hari itu, kami tidak menghabiskan banyak waktu, hanya 9 menit, untuk menyelesaikan masalah dengan Ishii. Ishii datang untuk meminta maaf di rumah," ungkap Madam Pang, seperti dikutip dari Siam Sport. Ia menambahkan, "Kami harus menjaga citra federasi bersama karena kami adalah satu tim. Penggemar sepak bola Thailand menyukai Ishii, dan dia memiliki kontrak dengan Asosiasi Sepak Bola selama satu tahun lagi. Ia harus terus melanjutkannya."
Dengan demikian, Ishii akan tetap memimpin Tim Gajah Perang setidaknya hingga kontraknya berakhir setahun mendatang. Keputusan Madam Pang ini menunjukkan kepercayaan besarnya pada pelatih asal Jepang tersebut, meski tekanan untuk melakukan pergantian pelatih cukup tinggi setelah kegagalan di Piala AFF 2024.
