BolaSepak – Legenda Jerman, Philipp Lahm, memberikan peringatan keras kepada timnas Inggris. Thomas Tuchel, pelatih anyar yang ditunjuk Oktober 2024 lalu menggantikan Gareth Southgate, memiliki rekam jejak yang mengkhawatirkan. Meskipun mengawali kiprahnya dengan manis, mengalahkan Albania 2-0 dan Latvia 3-0 dalam kualifikasi Piala Dunia 2026, Lahm melihat potensi konflik yang mengintai.
Lahm, yang dikenal akan analisisnya yang tajam, memuji kemampuan taktik Tuchel yang terbukti saat membawa Chelsea juara Liga Champions. Namun, ia menekankan bahwa keberhasilan Tuchel seringkali terhambat oleh masalah personal. Dalam kolomnya di The Athletic, Lahm menuliskan bahwa kegagalan Tuchel bukanlah karena strategi, melainkan hubungan interpersonal yang buruk.

"Kepergiannya dari Mainz diwarnai keluhan. Di Dortmund, konflik dengan manajemen. Di Paris, dengan Neymar dan Mbappe. Di Chelsea, dengan Boehly dan Clearlake Capital," tulis Lahm, mengungkapkan pola berulang dalam karier kepelatihan Tuchel. "Di luar Mainz, dia tak pernah bertahan lebih dari tiga tahun di satu klub."
Lahm menambahkan bahwa peran pelatih tim nasional membutuhkan kemampuan moderasi dan menciptakan harmoni di dalam tim. "Southgate pandai menciptakan lingkungan yang harmonis. Tuchel, sebaliknya, lebih menuntut dan perfeksionis. Kecenderungannya menuju konflik, dan di ruang publik, bisa sangat merusak," tegas mantan pemain Bayern Munich tersebut. Pertanyaan besar kini muncul: bisakah Tuchel mengatasi kelemahannya ini dan membawa Inggris meraih kesuksesan di Piala Dunia? Atau, akankah konflik menjadi batu sandungan dalam perjalanan tim Tiga Singa?