BolaSepak – Laga krusial Timnas Indonesia melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (25/3), dalam babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C, menyimpan ancaman serius. Bukan hanya soal peringkat ketat di klasemen – Indonesia di posisi keempat dan Bahrain di posisi kelima, sama-sama mengincar tiket Piala Dunia – namun juga strategi mematikan Bahrain yang wajib diantisipasi skuad Garuda.
Pertemuan sebelumnya di kandang Bahrain berakhir imbang 2-2, namun meninggalkan pelajaran berharga. Dua gol Bahrain kala itu bersumber dari situasi bola mati, menjadi catatan penting bagi pelatih Shin Tae-yong dan pemainnya. Mohamed Marhoon, pencetak dua gol tersebut, menunjukkan ketajamannya lewat sepakan bebas dan tendangan penjuru yang akurat. Gol keduanya bahkan tercipta di menit ke-99, memicu kontroversi karena tambahan waktu hanya enam menit.
Ancaman tak hanya datang dari Marhoon. Ali Madan, eksekutor bola mati Bahrain lainnya, juga dikenal sebagai pemain yang handal. Kehadiran dua pemain berbahaya ini memaksa Timnas Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan strategi khusus menghadapi situasi bola mati. Pelatih Shin Tae-yong dipastikan telah mempelajari kelemahan dan kekuatan Bahrain, dan fokus pada antisipasi serangan bola mati menjadi kunci kemenangan di laga kandang nanti. Pertandingan ini akan menjadi penentu langkah Indonesia dalam persaingan menuju Piala Dunia 2026.
